Friday, August 11, 2017

MALAM INAGURASI KKN 40 UTM



Pada tanggal 10 Agustus 2017, KKN 40 UTM mengadakan acara Malam Inagurasi dan Perpisahan untuk hiburan sekaligus berpamitan kepada seluruh Aparatur Desa dan juga seluruh warga Desa Glagga. Acara tersebut berlangsung meriah karena dihadiri muspika kecamatan Arosbaya diantaranya, Bapak Camat Kecamatan Arosbaya, perwakilan dari Polsek Arosbaya, serta Kepala Desa se Kecamatan Arosbaya dan tak lupa Apel (Pamong) seluruh Dusun di Desa Glagga. Dalam acara tersebut, warga sangat antusias dalam keikutsertaannya dalam acara ini. dibuktikan dengan banyak warga yang menampilkan bakatnya dalam acara ini. Acara puncak yang dilaksanakan oleh KKN 40 UTM ini sangatdidukung oleh Kepala Desa dengan konsep sederhana nan mewah

PENGAKTIFAN KARANG TARUNA DESA GLAGGA





Karang Taruna merupakan organisasi di Desa Glagga yang beranggotakan pemuda pemuda yang ada di Desa Glagga. Dimana organisasi Karang Taruna ini adalah satu-satunya organisasi yang ada di Desa Glagga. Dengan melihat sangat pentingnya Karang Taruna di Desa Glagga ini, maka sangat perlu diadakan kegiatan yang diharapkan akan mengaktifkan kembali karang Taruna di Desa Glagga ini. Dengan itu kami dari KKN 40 UTM mengadakan pertemuan dan rapat koordinasi dengan seluruh anggota Karang Taruna dan seluruh Aparatur Desa Glagga pada hari kamis, 20 Juli 2017 di rumah Kepala Desa Glagga.
·      Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu:
-       Dengan aktifnya Karang Taruna di Desa Glagga, bisa mengkoordinir seluruh warga Desa Glagga dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh anggota KKN Universitas Trunojoyo Madura maupun kegiatan yang diadakan oleh desa
-       Mempermudah kita untuk mendapatkan informasi secara lengkap tentang Desa Glagga dari setiap dusun yang ada
-       Dengan aktifnya Karang Taruna di Desa Glagga, program-program kerja yang diadakan oleh KKN Universitas Trunojoyo Madura selama KKN berlangsung, akan tetap dilanjutkan oleh Karang Taruna yang mengkoordinir warga Desa Glagga yang tentunya akan diikuti oleh seluruh warga Desa Glagga
·      Hasil dan Dampak yang ditimbulkan
-       Seluruh warga Desa Glagga selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh KKN UniversitasTrunojoyo Madura maupun kegiatan yang didakan oleh desa
-       Seluruh warga Desa Glagga selalu mendapat informasi terkait kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Glagga
·      Hambatan atau Kendala yang ditimbulkan
-       Karena sebelumnya Karang Taruna di Desa Glagga sempat tidak aktif, anggota KKN 40 UTM membutuhkan bantuan Aparatur Desa terlebih dahulu dan harus mengkorfirmasi kembali setiap anggota Karang Taruna melalui Ketua Karang Taruna sehingga bisa berkumpul dan mengadakan rapat kepengurusan dengan Aparatur Desa Glagga untuk menyelaraskan tujuan serta kegiatan kegiatan yang akan diadakan selanjutnya
-       Karena sebagian anggota masih menempuh pendidikan di pondok dan ada yang merantau jadi mempersulit kita dalam mengumpulkan anggota Karang Taruna secara lengkap

PEMBUATAN PUPUK DARI LIMBAH MEBEL, PERTANIAN DAN TERNAK


Banyaknya limbah mebel, pertanian, dan ternak di Desa Glagga memotivasi kami anggaota KKN 40 UTM untuk mengolah limbah limbah tersebut menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh warga Desa Glagga. dengan produk Kompos Serbuk Kayu tersebut diharapkan bermanfaat untuk warga Desa Glagga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani

UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) DESA GLAGGA









Masyarakat glagga biasanya menjual secara langsung asam maupun kacang tanah sehingga harga yang didapat murah. Hal tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai olahan dari kacang tanah maupun olahan asam. KKN Tematik 40 Universitas Trunojoyo Madura memiliki inisiatif mengolah hasil dari potensi desa Glagga guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Glagga.
            Agenda hari ke-13 kelompok KKN 40 adalah upaya peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) dengan warga glagga khususnya ibu-ibu. Salah satunya adalah pembuatan Ice cream kacang tanah dan asam, pembuatan jemblem dari limbah Ice ream kacang tanah, dan pembuatan tempe dari kacang tanah. Upaya tersebut bertujuan untuk menigkatkan pendapatan keluarga di desa glagga.
Masyarakat desa glagga sangat antusias  mengikuti acara UPPKS yang diselenggarakan di rumah kepala desa glagga dengan banyaknya ibu-ibu maupun anak kecil yang hadir di acara ini. Kegiatan UPPKS berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai 13.00 WIB. Kegiatan UPPKS dilengkapi dengan penayangan video tutorial pembuatan Ice cream asam dan kacang tanah beserta penjelasan dari kami selaku kelompok KKN Tematik 40 UTM. Kegiatan UPPKS langsung dipraktikkan di rumah kepala desa beserta ibu-ibu yang hadir di acara tersebut.
Pembuatan Ice Cream, jemblem dan tempe disambut baik oleh warga glagga karena prosesnya yang cukup mudah dilakukan dan bahan-bahan yang digunakan mudah dijangkau. Salah seorang warga tertarik untuk membuat usaha olahan kacang tanah tersebut diantaranya adalah ibu apel (perangkat desa) di Dusun Karang Malakah, sehingga kami melakukan pendampingan dan penjelasan mengenai pengembangan usaha pengolahan hasil pertanian.
           

PEMBUATAN PETA PUS DUSUN KROJEH, GLAGGA, AROSBAYA



            


 Salah satu program kerja dari KKN 40 UTM adalah bekerjasama dengan BkkbN untuk mendata sebagian maupun keseluruhan masyarakat Desa Glagga yang termasuk dalam PUS (Pasangan Usia Subur). Sebagai output dari kerjasama tersebut berupa peta PUS, penyuluhan KB (Keluarga Berencana) dan pembentukan kelompok KB yang di dalamnya akan diisi dengan berbagai sosialisasi maupun penanganan mengenai hal-hal yang perlu dibenahi di desa terkait KB.
            KKN 40 memilih Dusun Kroja sebagai lokasi pendataan PUS. Tabel rincian PUS Dusun Kroja disajikan berdasarkan survey yang telah dilaksanakan selama 3 hari. Diketahui bahwa 54% penduduk Kroja tidak/belum menggunakan alat kontrasepsi walaupun mereka masih termasuk dalam PUS, alasannya karena ingin memiliki banyak keturunan. Sedangkan yang menggunakan alat kontrasepsi berupa pil dan suntik adalah 22.8%, 16.6% berhenti menggunakan alat kontrasepsi dan sisanya merupakan penduduk yang sedang hamil.
            Sedangkan jika dilihat dari keadaan Keluarga Sejahtera sekitar 56.25% masyarakat Kroja masih tercatat sebagai masyarakat Pra Keluarga Sejahtera, 35.41% KS tahap I dan sisanya adalah KS tahap III.