Desa Glagga terletak di
Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan memiliki luas administrasi 530.318 Ha, terdiri dari 9
(sembilan) dusun dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
BATAS DESA |
|
Sebelah
Utara |
: Desa Berbeluk |
Sebelah
Selatan |
: Desa Batonaong |
Sebelah
Timur |
: Desa Kec Geger |
Sebelah Barat |
: Desa Karang Duwak |
Pola pembangunan lahan
di Desa Glagga lebih didominasi oleh kegiatan pertanian pangan yaitu padi (
padi, padi, padi ) dengan penggunaan pengairan Irigasi Teknis. Desa Glagga
merupakan salah satu desa yang memiliki letak cukup strategis . Secara geografis Desa wilayah sebelah utara ini berbatasan dengan
Desa Sabean Kecamatan Bangkalan Kota yang juga memiliki areal persawahan yang
sangat luas
Transportasi antar daerah juga cukup lancar, hal
ini karena Desa Glagga merupakan Desa yang berada di jalur Utama Jalan Provinsi
Bagian Utara Madura. Desa Glagga juga
memiliki akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Arosbaya dengan
kecamatan-kecamatan djalur Utara Bangkalan sehingga berdampak pada Aktifitas
mobilisasi di Desa Glagga cukup tinggi, khususnya mobilisasi angkutan
hasil-hasil pertanian maupun sumber-sumber kegiatan ekonomi lainnya. Selain itu juga didukung fasilitas pendidikan
dengan tersedianya TK/RA, SDN/MI, SLTPN/MTs yang sangat membantu masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan pendidikan.
Namun demikian hal tersebut
diatas disamping sebagai potensi desa juga sebagai penyebab terjadinya
permasalahan yang akhirnya menimbulkan masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja juga belum adanya Pos Kesehatan Desa
termasuk Juga Pondok Bersalin Desa yang memadai baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia.
Misalnya keberadaan lahan
pertanian yang luas di Desa Glagga tidak bisa mengangkat derajat hidup petani
karena produktifitas pertaniannya tidak maksimal bahkan relatif rendah. Hal tersebut disebabkan karena sarana irigasi
yang kurang memadai serta sumberdaya para petani baik yang berupa modal maupun
pengetahuan tentang sistem pertanian modern yang relatif masih kurang. Akibatnya banyak masyarakat petani yang taraf
hidupnnya masih dibawah garis kemiskinan. Termasuk juga pada aktivitas nelayan
di desa Glagga ternyata belum juga dilengkapi oleh beberapa sarana penunjang
baik dari sarana penunjang infratruktur maupun sarana untuk memasarkan hasil
dari tangkapan para nelayan tersebut.
Begitu juga dengan posisi Desa Glagga yang memiliki daerah hutan Mangroeve yang sangat luas yaitu dari luas Desa 70,900 Ha yang sampai saat ini belum bisa dimaksimalkan karena terbatasnya pengalaman dan sumber dana padahal wilayah hutan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata yang bisa dikelolah bersama oleh masyarakat yang pada gilirannya nanti masyarakat secara legal dapat menikmati hasil dari potensi alam ini.
adapun jenis tanah di desa Glagga pada umumnya termasuk jenis ALUVIAL dimana jenis tanah ini cukup sesuai untuk kegiatan pertanian namun cukup labil. sehingga mengakibatkan banyak jalan di desa Glagga yang cepat rusak.
0 comments:
Post a Comment