Friday, August 4, 2017

SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA GLAGGA



Masyarakat adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal di sebuah desa dan mempunyai kebiasaan yang sama. Dalam kehidupan, mereka mempunyai aturan dan larangan yang mereka sepakati secara bersama. Disuatu perkumpulan masyarakat juga terkadang menciptakan hal-hal baru yang membuat nama desa atau martabat mereka menjadi terkenal. Biasanya kebiasaan yang mereka sepakati secara bersama itu menjadi sebuah kebudayaan sosial yang menjadikan ciri khas di desa mereka, begitu pula sosial budaya yang ada di desa Glagga kecamatan Arosbaya kabupaten Bangkalan, di desa tersebut mempunyai empat kebiasaan yang menjadi sebuah kebudayaan sosial yang tercipta diantara mereka. Kebiasaan-kebiasaan mereka diantaranya adalah: Otol-Otok, Kerapan Kelinci, Muslimatan dan Yasinan.
Otok-otok
Otok-Otok adalah sebuah acara semacam arisan yang diselenggarakan oleh setiap rumah warga secara bergantian. Acara tersebut diadakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan komunitas di acara tersebut terbagi menjadi 2 yaitu laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki biasanya ketika acara berlangsung tuan rumah akan memanggil nama warga satu  persatu dan warga yang dipanggil akan menyerahkan amplop yang berisi uang sesuai dengan jumlah yang pernah tuan rumah berikan kepada warga tersebut, sedangkan untuk komunitas perempuan menyerahkan beras, hal tersebut juga sama seperti yang dilakuan oleh komunitas laki-laki. Acara tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang sudah mereka lakukan selama beberapa tahun dan sampai saat ini di desa Glagga menjalankan acara tersebut secara rutin.
Kerapan Kelinci
Kerapan Kelinci adalah sebuah acara yang melibatkan kelinci yang dipaksa untuk berlari dengan cara dijepit menggunakan alat penjepit agar kelinci tersebut berlari sekencang mungkin. Acara tersebut dilakukan setiap hari jum’at dan minggu pada waktu pagi dan sore hari, uang pendaftaran kerapan kelinci sebesar Rp. 100.000 dan pembayaran tersebut akan diserahkan ketika kelinci akan dilombakan ke lapangan. Hal tersebut membuat orang – orang menjadi bersemangat untuk mengikuti karena hadiahnya juga cukup memuaskan bagi pemenangnya, hadiah – hadiah yang diperebutkan diantaranya; Mobil, Sepeda motor, Kulkas, Bebek dll. Sampai saat ini kerapan kelinci tetap menjadi rutinitas setiap warga di desa Glagga yang diselenggarakan setiap 2 minggu sekali.
Muslimatan dan Yasinan
Disamping itu, ada juga sebuah kebiasaan sosial dalam lingkup keagamaan yang dilakukan oleh warga di desa Glagga seperti yasinan setiap malam jum’at bagi laki-laki yang ada di desa Glagga dan muslimatan bagi setiap perempuan yang ada di desa tersebut. Yasinan biasanya dilaksanakan setiap malam ba’da magrib sedangkan acara muslimatan diadakan setiap hari jum’at setiap jam 14.00 waktu dzuhur.
Acara tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang menjadi cara mereka mempererat solidaritas sesama warga  yang ada di desa Glagga. Acara – acara tersebut sudah menjadi kebudayaan atau kebiasaan yang secara turun temurun dan menjadi rutinitas mereka untuk mengisi waktu luang dan juga sebagai hiburan.

0 comments:

Post a Comment