Masyarakat
adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal di sebuah desa dan mempunyai
kebiasaan yang sama. Dalam kehidupan, mereka
mempunyai aturan dan larangan yang mereka sepakati secara bersama. Disuatu perkumpulan
masyarakat juga terkadang menciptakan hal-hal baru yang membuat nama desa atau
martabat mereka menjadi terkenal. Biasanya kebiasaan yang mereka sepakati
secara bersama itu menjadi sebuah kebudayaan sosial yang menjadikan ciri khas di desa mereka, begitu
pula sosial budaya yang ada di desa Glagga kecamatan Arosbaya kabupaten
Bangkalan, di desa tersebut mempunyai empat kebiasaan yang menjadi sebuah
kebudayaan sosial yang tercipta diantara mereka. Kebiasaan-kebiasaan mereka
diantaranya adalah: Otol-Otok, Kerapan Kelinci, Muslimatan dan Yasinan.
Otok-otok
Otok-Otok
adalah sebuah acara semacam arisan yang diselenggarakan oleh setiap rumah warga
secara bergantian. Acara tersebut diadakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
dan komunitas di acara tersebut terbagi menjadi 2 yaitu laki-laki dan
perempuan. Bagi laki-laki biasanya ketika acara berlangsung tuan rumah akan
memanggil nama warga satu persatu dan
warga yang dipanggil akan menyerahkan amplop yang berisi uang sesuai dengan jumlah yang
pernah tuan rumah berikan kepada warga tersebut, sedangkan untuk komunitas
perempuan menyerahkan beras, hal tersebut juga sama seperti yang dilakuan oleh
komunitas laki-laki. Acara tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang sudah mereka lakukan
selama beberapa tahun dan sampai saat ini di desa Glagga menjalankan acara
tersebut secara rutin.
Kerapan Kelinci
Kerapan Kelinci adalah sebuah acara yang melibatkan
kelinci yang dipaksa untuk berlari dengan cara dijepit menggunakan alat
penjepit agar kelinci tersebut berlari sekencang mungkin. Acara tersebut dilakukan
setiap hari jum’at dan minggu pada waktu pagi dan sore hari, uang pendaftaran
kerapan kelinci sebesar Rp.
100.000 dan pembayaran tersebut akan diserahkan ketika kelinci akan dilombakan ke lapangan. Hal tersebut
membuat orang – orang menjadi bersemangat untuk mengikuti karena hadiahnya juga
cukup memuaskan bagi pemenangnya, hadiah – hadiah yang diperebutkan
diantaranya; Mobil, Sepeda motor, Kulkas, Bebek dll. Sampai saat ini kerapan
kelinci tetap menjadi rutinitas setiap warga di desa Glagga yang
diselenggarakan setiap 2 minggu sekali.
Muslimatan dan Yasinan
Disamping itu, ada juga sebuah kebiasaan sosial dalam
lingkup keagamaan yang dilakukan oleh warga di desa Glagga seperti yasinan
setiap malam jum’at bagi laki-laki yang ada di desa Glagga dan muslimatan bagi
setiap perempuan yang ada di desa tersebut. Yasinan biasanya dilaksanakan setiap
malam ba’da magrib sedangkan acara muslimatan diadakan setiap hari jum’at
setiap jam 14.00 waktu dzuhur.
Acara
tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang menjadi cara mereka mempererat
solidaritas sesama warga yang ada di
desa Glagga. Acara – acara tersebut sudah menjadi kebudayaan atau kebiasaan
yang secara turun temurun
dan menjadi rutinitas mereka untuk mengisi waktu luang dan juga sebagai
hiburan.
0 comments:
Post a Comment