Glagga merupakan salah satu desa yang paling luas di
Kecamatan Arosbaya, karena sedikit tertinggal sehingga di pilih sebagai salah
satu tempat KKN UTM 2017 untuk ke dua kalinya. Sebagai desa yang masih asri perumahan
dan lingkungan hidupnya sedikit berbeda dari tata letak dan gaya hidup di desa
yang sudah maju.
Tata letak perumahan di desa glagga rata-rata terpisah
dengan rumah tetangga yang lain,di batasi dengan lahan perkebunan sehingga
jaraknya cukup jauh jika ingin berkunjung ke tetangga yang lain. Namun uniknya
di desa Glagga ini dalam satu pekarangan (lahan) selalu berdiri minimal 3
sampai 4 bangunan rumah yang hanya dihuni oleh satu kepala keluarga, sehingga
bisa di bilang warga Glagga cukup makmur untuk tempat tinggal. Pembangunan
rumah merupakan prioritas utama masyarakat Glagga, karena mereka telah
memikirkan masa depan anak cucunya kelak.
Lingkungan hidup di desa Glagga ini masih menganut
kebiasaan orang desa pada umumnya yang kental akan hubungan sosialnya. Hal ini
bisa dilihat dari antusias masyarakat jika ada salah satu warga yang terkena
musibah (meninggal) akan tetap berusaha hadir dalam acara awal penguburan
jenazah hingga acara yang paling akhir tahlilan bersama selama 7 hari
berturut-turut akan selalu hadir dalam acara tersebut. Jarak antar satu dusun
dengan dusun yang lain tidak menjadi halangan guna tetap menjaga kuatnya jalinan
ikatan yang di miliki masyarakat Glagga.
Lingkungan hidup di desa glagga ini terdapat banyak
gasebo (cangkruk) yang dijadikan sebagai tempat bercengkrama antar warga dan
jika dilihat lagi tempat-tempat itu tidak pernah sepi dari warga (bapak-bapak dan
pemuda) sehingga hal ini juga bermanfaat sebagai sarana keamanan lingkungan
hidup dusun tersebut. Terbukti dalam sejarahnya tidak pernah ada kejadian yang
meresahkan warga seperti kemalingan dan pembegalan. Hal ini juga membuktikan
lingkungan hidup di desa glagga ini sangat kondusif dan aman terkendali.
0 comments:
Post a Comment